x
Dikirim oleh puskesmassananwetan pada 16 June 2024

#Hai KoSaWa... Komunitas Sehat Sananwetan

📌 Jumat, 14 Juni 2024

Pada wilayah Sananwetan, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit malaria dan DBD menjadi perhatian utama. Pada 25 April 2024, kita memperingati Hari Malaria Sedunia. Tema tahun ini adalah “Mempercepat Perang Melawan Malaria untuk Dunia yang Lebih Adil” Selain malaria, DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Dikarenakan saat ini sedang terjadi perubahan iklim yang dapat memengaruhi penyebaran nyamuk pembawa DBD dan malaria, maka UPT Puskesmas Sananwetan mengadakan Monitoring dan Evaluasi program DBD dan Malaria di Wilayah Sananwetan.

Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbanyak kedua di Asia setelah india dengan estimasi 811.636 kasus positif dapa tahun 2021. Meskipun ada kemajuan dalam mengurangi kasus malaria, beberapa tahun terakhir mengalami stagnasi.

Pada tahun 2024, kita menghadapi peningkatan signifikan dalam kasus DBD di Indonesia. Pada Januari-April 2024, jumlah kasus DBD naik tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, terdapat 60.296 kasus DBD dengan 455 kematian yang dilaporkan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk pengendalian DBD dan Malaria:

  • Gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mengurangi nyamuk.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di rumah
  • Menggunakan obat anti nyamuk Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan
  • Periksa tempat-tempat penampungan air di lingkungan rumah
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.

(https://health.kompas.com/read/2022/02/07/115516368/cara-pencegahan-dbd-dari-3m-plus-hingga-menjaga-daya-tahan-tubuh.)
 

Tujuan Monev DBD dan Malaria di UPT Puskesmas Sananwetan:

  1. Evaluasi Pelaksanaan Program: Monev ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program penanggulangan DBD dan malaria di UPT Puskesmas Sananwetan. Ini melibatkan pemantauan, penilaian, dan perbaikan berkelanjutan.
  2. Identifikasi Masalah: Monev membantu mengidentifikasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan program. Dengan mengetahui masalah ini, kita dapat mengambil tindakan perbaikan yang lebih efektif.
  3. Pengambilan Keputusan: Data dari Monev digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengendalian DBD dan malaria.

Manfaat Monev DBD dan Malaria yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Sananwetan yaitu :

  1. Perbaikan Kualitas Pelayanan: Monev membantu memastikan bahwa pelayanan penanggulangan DBD dan malaria di Puskesmas Sananwetan sesuai dengan standar dan efektif.
  2. Pengawasan dan Akuntabilitas: Monev meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan program. Ini memastikan bahwa sumber daya digunakan secara efisien.
  3. Pengambilan Kebijakan: Hasil Monev digunakan untuk menginformasikan kebijakan dan perencanaan program lebih lanjut.

Dengan Monitoring dan Evaluasi program DBD dan Malaria yang dilakukan di UPT Puskesmas Sananwetan yang baik dapat memastikan upaya penanggulangan DBD dan malaria di wilayah kerja UPT Puskesmas Sananwetan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.