x
Dikirim oleh puskesmassananwetan pada 19 July 2024

#Hai KoSaWa... Komunitas Sehat Sananwetan

UPT Puskesmas Sananwetan yang diwakili oleh PJ TBC telah mengadakan kegiatan sosialisasi dan skrining Tuberkulosis (TBC) di beberapa Kelurahan di Kecamatan Sananwetan dan lokasi khusus sebagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC dan mendeteksi kasus secara dini. 

  • Tujuan Skrining TBC:
    • Deteksi Dini: Menemukan kasus TBC secara awal agar dapat segera diberikan pengobatan.
    • Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi terkena TBC.
    • Pencegahan Penularan: Mencegah penularan TBC pada populasi yang berisiko.
  • Manfaat Skrining TBC untuk Masyarakat:
    • Meningkatkan penemuan kasus TBC yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya.
    • Memulai pengobatan lebih awal untuk meningkatkan kesembuhan dan mengurangi penularan.
  • Tujuan Penyuluhan TBC:
    • Pendidikan dan Kesadaran: Menyebarkan informasi tentang TBC.
    • Perubahan Perilaku: Mengubah sikap dan perilaku terkait pencegahan TBC. Mengubah stigma negatif terhadap penderita TBC.
    • Pencegahan Penularan: Mencegah penularan TBC di masyarakat.

 

Salah satu materi yang diberikan oleh ibu SIGMA ROHMATUL LAILI S.Kep.,Ners selaku PJ TBC yaitu mengenai gejala awal TBC. Gejala awal Tuberkulosis (TBC) dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Meskipun TBC sering dikaitkan dengan batuk, ada beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa gejala awal TBC yang perlu diwaspadai :

  1. Batuk yang Berlangsung Lama: Jika Anda mengalami batuk yang berlangsung lebih dari 2–3 minggu, terutama jika batuk disertai dengan dahak atau bahkan darah, segera konsultasikan dengan dokter.

  2. Nyeri Dada dan Sesak Napas: Beberapa penderita TBC mengalami nyeri dada saat bernapas atau batuk. Sesak napas juga bisa menjadi gejala.

  3. Berkeringat di Malam Hari: Jika Anda sering berkeringat secara berlebihan di malam hari tanpa aktivitas fisik yang berat, ini bisa menjadi tanda perlu memeriksa lebih lanjut.

  4. Penurunan Berat Badan: TBC dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak wajar.

  5. Demam dan Menggigil: Demam yang berlangsung lebih dari 2 minggu, terutama jika disertai menggigil, juga perlu diperhatikan.

Blitar, 12 Juli 2024 dilakukan di Kelurahan Karangtengah

tbc

Blitar, 13 Juli 2024 dilakukan di Kelurahan Sananwetan

tbc

Blitar, 15 Juli 2024 dilakukan di Kelurahan Bendogerit

tbc

Blitar, 20 Juli 2024 dilakukan di Lokasi Khusus PSBR

tbc

Blitar, 31 Juli 2024 dilakukan di Kelurahan Gedog

skrining tbc

Blitar, 7 Agustus 2024 dilakukan di Kelurahan Rembang

skrining tbcskrining tbc

Selain mengadakan sosialisasi dan skrining TBC, UPT Puskesmas juga mengadakan kegiatan investigasi kontak di tempat kerja. Investigasi kontak (IK) merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan pasien Tuberkulosis (TBC) (indeks kasus) untuk menemukan terduga TBC. Kontak yang terduga TBC akan dirujuk ke layanan kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan, dan bila terdiagnosis TBC, akan diberikan pengobatan yang tepat dan sedini mungkin1. Dalam konteks tempat kerja, investigasi kontak TBC bertujuan untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko terpapar TBC di lingkungan kerja dan memastikan mereka mendapatkan pemeriksaan dan tindak lanjut yang sesuai. Aktivitas ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian TBC di tempat kerja2.

tbc

Dengan sosialisasi, skrining TBC dan Investigasi Kontak yang efektif, diharapkan dapat mengurangi beban TBC dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, khususnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Sananwetan. Mari bersama-sama berperan dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC!


  1. https://tbindonesia.or.id/pustaka_tbc/petunjuk-teknis-investigasi-kontak-pasien-tbc-bagi-petugas-kesehatan-dan-kader/
  2. https://tbindonesia.or.id/bulan-k3-nasional-panduan-pengendalian-tuberkulosis-di-tempat-kerja/